Di Balik Senyum Idol K-Pop


CADENZA, TANGERANG- K-Pop yang telah masuk ke Indonesia kini menjadi kegemaran banyak anak muda. para idol yang terlihat bersinar dengan aura mereka membuat banyak orang terpikat. Walaupun begitu, mereka harus melakukan banyak pengorbanan untuk sampai pada tempat tersebut. 

          Para idol K-Pop (Penyanyi, boy group, girl group) sendiri menjadi pusat perhatian karena karya dan juga penampilan mereka tentunya. Di atas panggung, mereka terlihat sangat bersinar dan ceria. Namun siapa sangka, semua senyum dan keceriaan yang mereka pancarkan sebenarnya ada kesedihan? Siapa sangka pula orang yang sering kita lihat bersinar di panggung dan di depan kamera itu ternyata harus meniti perjalanan yang memberatkan.

            Dalam channel YouTubenya, Hansol Jang yang merupakan orang Korea yang dahulu tinggal di Indonesia itu menjelaskan tentang perjalanan pahit yang harus ditempuh setiap idol K-Pop. Semua K-Popers pasti sudah tahu bahwa seorang idol K-Pop harus melewati masa trainee terlebih dahulu sebelum debut. Namun, mari kita bahas secara singkat terlebih dahulu tentang trainee.

            Trainee sendiri merupakan sebutan bagi orang yang lolos audisi dari suatu agensi, mereka adalah orang-orang yang melatih skill mereka agar lebih terasah di agensi tertentu sebelum akhirnya mereka siap untuk debut atau muncul di publik sebagai public figure. Menjadi seorang trainee bukanlah hal mudah. Hansol Jang yang merupakan influencer asal Korea itu pun berkata bahwa, saat seseorang pertama kali menjadi trainee, mereka akan diajari latihan dasar. Latihan teknik dasar itu meliputi vocal dan dance.

1)      Pada teknik vocal mereka akan diajarkan teknik fonasi, yaitu proses bersuara yang benar. Kemudian mereka juga diajakran teknik pernafasan yang benar, pelafalan kata yang benar, interval nada yang baik dan benar.

2)      Pada teknik dasar dance mereka akan diajarkan basic dance terlebih dahulu untuk melatih gestur atau gerakan tubuh mereka, dan juga streching agar gerakan tubuh mereka lebih lentur.

            Walaupun demikian, perlu diingat bahwa setiap agensi memiliki kebijakan berbeda terhadap trainee mereka. Namun biasanya hal itu yang umum ada pada setiap agensi. Setelah mereka menguasai teknik dasar tersebut, mereka harus melewati tahap lain lagi yang lebih sibuk dari sebelumnya. Mereka juga akan mendapat latihan atau pengajaran lain seperti belajar bahasa asing, alat musik, modeling, menulis lagu dan sebagainya.

            Dita Karang, salah satu anggota girl group Secret Number pernah berkata bahwa dirinya harus latihan dari pagi hingga pagi lagi untuk mengasah kemampuannya. Bahkan ada beberapa ketentuan yang sangat ketat untuk para trainee selama mereka berada dalam masa training disuatu agensi. Berikut ini peraturannya:

1)      Seorang trainee harus menjaga pola makannya. Hansol Jang berkata bahwa biasanya mereka memakan dada ayam dan juga sayuran yang sedikit dan makanan itu sudah ditentukan oleh agensi. Hal ini ditujukan untuk menjaga tubuh mereka sehingga “enak” untuk dilihat. Akan ada pemeriksaan yang mendadak terhadap berat badan setiap trainee sehingga apabila mereka dianggap memiliki berat badan yang berlebih atau tidak sesuai ketentuan agensi, maka mereka harus menurunkannya dalam jangka waktu yang ditentukan. Momoo, anggota girl group Twice saja harus memakan es batu untuk menahan rasa laparnya.

2)      Sesama trainee dilarang berpacaran. Tindakan ini sangat dilarang oleh agensi. Hal ini dikarenakan, mereka harus mulai melatih untuk tidak berpacaran agar bisa menjaga hati para fans saat mereka debut nanti. Trainee yang ketahuan pacaran akan diberi dua pilihan oleh agensi. Pilihan itu yakni, pindah dari agensi tersebut atau keluar dari industri entertainment sama sekali. Oleh karena itu, jarang ada trainee yang berpacaran, mereka sangat berhati-hati dalam hal ini karena konsekuensi yang didapatkan bukan main-main.

3)      Akan ada evaluasi rutin

Setiap agensi biasanya akan mengadakan evalusai rutin terhadap trainee mereka. Evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana trainee berkembang. Setiap agensi memiliki kebijakan berbeda, ada yang seminggu sekali, dua minggu sekali atau bahkan sebulan sekali. Oleh karena itu, seorang trainee harus belajar lebih giat agar lulus evaluasi tersebut atau naik level.

4)      Melakukan Busking

Busking merupakan suatu perfomence yang ditunjukkan trainee di jalanan atau sering disebut sebagai street perfomence. Di sana mereka akan dilatih untuk menarik perhatian banyak orang dan juga untuk mengasah teknik panggung mereka. di Hongdae biasanya banyak sekali trainee yang melakukan busking.

5)      Tidak mengetahui kapan debut

Trainee sejatinya tidak akan tahu kapan mereka debut. Bisa saja mereka menjadi trainee dalam waktu lama. Hal ini tergantung dari agensi mereka, akan mendebutkan mereka atau tidak. Suho, sanggota boy group EXO saja menjadi trainee selama 6 tahun lamanya.

      Hansol Jang juga mengatakan bahwa saat debut awal pun para idol baru ini akan kesulitan dalam hal finansial. Uang yang mereka hasilkan dari penghargaan pertama, penjualan album pertama dan sebagainya akan digunakan sepenuhnya untuk membayar biaya debut mereka. Mereka akan sulit mendapat penghasilan yang menentu. Bila mereka berhasil dan beruntung, mereka akan menjadi idol yang terkenal dan hal itu akan menguntungkan. Namun jika sebaliknya, mereka akan kesulitan. BTS, pada awal debut mereka harus meminjam mobil salah satu staff untuk properti.

      Hechuul, anggota boy group Super Junior pernah berkata bahwa ia sering mendengar keluhan dari temannya seorang anggota girl group dirinya selalu harus tersenyum walaupun mereka memiliki masalah yang berat. Mereka harus tampil “sempurna” di atas panggung hingga harus melupakan kesedihan mereka. Oleh karena itu, dengan semua perjalanan yang sangat berat ini. Kita sebagai fans mereka harus selalu mendukung keputusan mereka. Hargailah setiap hal yang mereka putuskan karena mereka sama seperti kita. Mereka adalah manusia dan sepatutnya menjalani hidup manusia normal yang merasakan cinta. 

 



Komentar

Postingan Populer