Cerita Faksi- Dobrakan


Dobrakan


                Kelas 2 SMP. Entah sudah berapa tahun kejadian itu terjadi. Walau tak begitu melekat erat di dalam benakku, pun di dalam ingatanku, namun entah bagaimana itu tetap saja menjadi salah satu kejadian yang cukup mengerikan walau jangka waktu terjadinya hanya sebentar.
                Aku mengikuti eskul silat yang selalu mengadakan latihan di hari selasa dan kamis. Aku tak begitu yakin itu hari yang tepat. Yang pasti pada hari itu setelah sepulang sekolah, murid yang mengikuti eskul silat akan segera mengganti kostumnya menjadi serba hitam dan mulai berkumpul di lapangan tengah sekolah.
Saat itu cuaca cukup berawan, angin pun lumayan berhembus kencang dan kami semua tetap melakukan latihan. Pukulan, tendangan, kuncian, dan beragam jurus lainnya yang ada dalam dunia persilatan kami pelajari. Melelahkan tentu saja, aku sangat ingat betapa sakitnya badanku setelah melakukan latihan itu. Kami diajar oleh kakak kelas dan seorang pelatih dari luar sekolah, mereka cukup baik karena telah memberikan waktu istirahat yang cukup panjang.
Ini baru dimulai. Setiap istirahat eskul datang, aku dan teman seangkatanku-yah katakanlah geng atau kelompok bermainku dulu- akan sangat bosan dan akhirnya memutuskan untuk pergi ke lantai dua untuk ‘menguji nyali’. Keadaan sekolah sangat sepi karena murid-murid telah pulang dan saat itu hanya ada kami berenam yang berada di atas. Sekolahku memang dikenal angker-atau memang hampir semua sekolah begitu- beberapa orang sering mendengar hal yang tidak-tidak apalagi di kamar mandi atas.
Kami berjalan menyusuri lorong yang di sebalah kanannya adalah kelas dan sebelah kirinya adalah balkon. Begitu sepi, ditambah dengan keadaan mendung yang membuat sinar matahari tertutupi. Kami awalnya berjalan dengan berani saja sampai di lorong lab komputer yang berderetan dengan kelas inovasi. Bagian lorong itu gelap, lebih gelap dibanding di lorong seberang sana yang kami lewati beberapa menit lalu. Saat itu aku berada di belakang bersama 3 orang temanku dan 3 orang lagi berada di depan. Saat itu pikiran jahil mulai melintasi otakku. Posisiku berada di dekat dengan pintu kelas inovasi 1, jadi aku mendobraknya dan lari tunggang langgang ke arah 3 orang temanku di depan. Mereka mendengarnya dan ketakutan kemudian berlari. Sedangkan 2 orang temanku yang di belakang santai berjalan dan tertawa karena tahu itu ulahku.  Aku yang tidak ikut berlari menuju tangga bersama 3 orang temanku yang lain hanya menengok sambil tertawa karena merasa puas. Namun tak berapa lama, kedua orang temanku yang berada di belakang lari dan menarikku. Mereka bilang bahwa sesaat setelah aku tertawa ada suara dobrakan pintu dari dalam kelas inovasi 1. Dobrakan itu cukup kencang dan membuat kedua orang temanku lari. Aku bingung dan tertinggal di belakang, dan yang kuingat. Aku mendengar dobrakan kedua yang berasal dari kelas yang sama. Aku tahu kelas itu sudah di kunci dan tak ada satupun orang di dalam. Aku terkejut dan akhirnya turun ke bawa untuk menyusul teman-temanku.
Kejadian itu memang tak begitu menakutkan dibanding dengan melihat makhluk itu secara langsung. Namun, akan sangat menyeramkan apabila saat kau mengetuk ruangan kosong namun ada yang menjawabnya. Yah, setidaknya ini menjadi pelajaran bagiku untuk tidak selalu melakukan hal iseng di saat yang tidak tepat seperti itu. Sebab, saat SMA pun hal yang hampir sama terjadi dan selalu berimbas ke temanku.


Komentar

Postingan Populer